MEMORIES [1/?]

Gambar

“M E M O R I E S”

(part one)

by 

@ruthdynts

 

Main Cast: Cho Kyuhyun, Sierra Wright, Choi Siwon

Others Cast: Hyejeong, Lee Hyukjae, Kim Yura

Genre: Sad, Romance

 

– – – – – – – – – – – – –

 

NOTE: hello ELF, i’m back! ini FF kedua yang aku buat setelah FF sebelumnya “You’re My Endless Love”. ini REAL hasil karyaku loh, sama seperti yang kemarin juga hehe. kalo kita flashback sedikit sebenernyasih main cast di FF ini masih sama dengan main cast yang kemarin.. ada Kyuhyun-nya juga, cuma bedanya untuk FF ku yang sekarang, peran Donghae aku gantikan dengan Siwon. dengan jalan cerita yang pastinya jauh berbeda. oh iya! jangan lupa pesan & kesannya setelah membaca FF ku ini yah. hihi. hope you like it, happy reading and SAY NO TO PLAGIAT ^^

– – – – – – – – – – – – –

 “ketika pengorbanan yang kau lakukan slama ini, harus dibayar pahit oleh kenyataan yang ada”

– – – – – – – – – – – – –

 

“Dear…. apakah kau menikmati perjalananmu? bagaimana dengan apartemenmu? apa kau suka? oh iya bagaimana dengan kampusmu itu? kau sudah kesana? apa gedungnya bagus? hmm btw.. mobil yang kubeli itu, apa sudah sampai, kau suka?”  kata mom mencercaku dengan sejuta pertanyaan.

“Yes mom.. finally i’m here, thanks for everything… love you mom” kataku santai.

“Oh mom lega sekarang. i’m so sorry, karna tidak bisa mengantarkanmu ke bandara kemarin” ucapnya penuh sesal.

“Yeah it’s okay mom.. i know you so busy now” sambil memegang perutku yang sepertinya mulai terasa lapar.

“Mom, sorry… i’m so tired and i want to sleep, now” kataku malas sembari membaringkan tubuhku disofa ruangtamu apartemenku.

“Okay… I see” jawab wanita yang sudah tidak muda lagi itu. “Have a great day baby…” sambungnya.

“Thanks mom.. bye, God Bless you” ucapku seraya menutup telfon.

Huft! aku bahkan baru sampai 2×24 jam di Korea. tapi mom sudah mencercaku dengan segudang pertanyaannya itu. please mom aku sudah besar, masa iya mom masih tidak mempercayaiku. yah walau aku tau, mom begitu karna dia sangat menyayangiku. semenjak dad meninggal beberapa bulan yang lalu, sikap mom kepadaku dan Angela Wright (saudaraku satu-satunya) berubah drastis. mom bahkan jauh lebih protective dari biasanya. yah walau aku tau itu memang hal yang wajarkan? namanya juga perasaan seorang ibu, yang notabennya orangtua kandungku sendiri.

**krok krok kroook** perutku berbunyi. “ASTAGA” kataku sambil meringis. aku memang belum makan dari semalam akibat jetlag dalam perjalanan dari California menuju South Korea ini. alhasil dari kemarin kerjaanku hanyalah tidur, tidur dan tidur! keren bukan? “what should i do? I NEED FOOD OR SOMENTHING” kataku sambil melihat disekelilingku. kosong. hanya ada kulkas tanpa isi, meja makan penuh debu dan beberapa perabotan lainnya. yah aku belum membereskan apartemenku ini. sangat malas rasanya.

aku berjalan lunglai menuju kamarku dan mengambil dompet, handphone, serta kunci mobil. hmm kalian pasti heran kan? kenapa wanita sepertiku yang bahkan baru saja tiba dari California bisa hidup mewah dengan sebuah mobil dan juga apartemen yang bisa dibilang cukup mewah dan elite, karna lokasinya yang berada di pusat kota, Seoul. itu smua karena mendiang dad dan juga mom merupakan pengusaha sukses, kelas atas yang perusahaannya bahkan sudah Go Internasional sampai ke benua Eropa. jadi bagi mereka hal seperti ini bukanlah hal yang sulit, asalkan aku bahagia – itu katanya singkat.

“Aish aku benar-benar lapar sekarang, tapi disatu sisi aku juga malas harus keluar rumah.. God i need Your help” kataku meminta. dan benar saja seselesainya aku menutup pintu apartemenku lalu menuju ke lift, seorang pelayan delivery pizza datang dalam waktu bersamaan dari dalam lift itu.

terbersit ide cemerlang dipikiranku. aku diam sembari melihat pelayan itu yang membelakangiku dan hendak untuk pergi. 

“Tunggu!”. pelayan itu menoleh “Ada yang bisa saya bantu?”.

“Hmm.. Pizza itu pesananku kan?” kataku ragu-ragu. 

“Aish!!! kenapa kau lama sekali mengantarkannya. aku bahkan sudah mau mati kelaparan disini, jahat sekali kau” kataku tanpa memberikan kesempatan padanya untuk berbicara.

“Sini…” aku menarik paksa pizza yang dipegangnya. 

“Ta.. ta.. tapi” kata pelayan itu gugup.

“Tapi apa? sudah salah masih mau mengelak” kataku pura-pura marah.

“Tapi tadi yang memesan ini laki-laki bukan perempuan” katanya membela diri.

“Ah itu! arraseo, yang tadi memesan pizza itu memang pacarku dan sekarang dia sedang tidur, karna menunggu pesanan pizzanya yang terlalu lama datang” kataku berbohong.

“Jinjja? oh jeongmal mianhae” katanya sambil membungkukan badannya dan memberikan bill yang dipegangnya saat ini.

“Ne, gwencaha, jangan ulangi hal itu lagi ya”. kataku sambil mengambil beberapa lembar uang dari dalam dompet setelah aku melihat total harga yang harus kubayarkan. kulihat nama si pemesan itu dan nomor kamar apartemennya. Yaps pria dikamar “681” itu telah menolongku dari bahaya kelaparan.

“Tugasmu sudah selesai sekarang. ambil ini dan pergilah” kataku memerintah.

“Gamsahamnida..” katanya seraya pergi.

aku melihat pelayan itu, dia berjalan lambat dan juga ragu. lagi-lagi pelayan itu kembali menoleh kearahku, seperti ada yang ingin ditanyakan, namun dia mengurungkan niatnya itu ketika pintu lift terbuka. pelayan delivery pizza itu akhirnya pergi.

Aku tersenyum penuh kemenangan. Hmm aktingku tadi boleh juga bukan? 

***

“KENYANG!!!! terbayar sudah kelaparanku” sambil berdiri, hendak untuk membersihkan apartemenku ini yang sudah kaya kapal pecah.

tapi belum sempat aku membuang sampah-sampah ini keluar, betapa terkejutnya ketika ku sadari ada seorang pria keluar dari dalam kamar sebelah apartemenku ini.

pria itu sungguh tinggi, putih dan juga tampan. astaga apa-apaan aku ini. sambil menggeleng dan memukuli kepalaku sendiri.

“ingat Sierra, kau sudah punya namjachingu” kataku seraya berbicara pada diriku sendiri.

dia terlihat seperti kebingungan sekarang. kudengar suaranya yang khas mulai berbicara melalui handphonenya.

“Yeoboseyo” kata pria memulai pembicaraan.

aku yang masih tercengang akibat ketampanannya itu bahkan sampai lupa mengeluarkan sampah kardus-kardus pizza yang kubiarkan tergeletak didalam rumahku itu begitu saja.

Ne, aku ingin tau kenapa pesanan pizzaku daritadi belum diantar juga yah?” katanya ketus

“Jinjja? tapi daritadi belum sampai juga”

“Ne arraseo” sambil menutup telfonnya.

pria itu sekarang diam, terlihat tampangnya yang semakin kusut dan juga pucat seperti menahan perih yang teramat sangat diperutnya. sepertinya dia kelaparan.

ASTAGA! apa katanya tadi? pizza? jangan-jangan pizza itu…

kulihat nomor apartemennya ‘681’ dan ‘682’ adalah nomor apartemenku. “jadi??????” aku membuat huruf “O” dimulutku.

sepertinya dia melihatku sekarang. ah jangan sampai ketauan, gawat! bisa habis nanti aku ini.

tapi naas dia melihatku. bahkan dia sedikit memberikan senyum evilnya – yang sumpah itu membuatku jadi salah tingkah begini.

“Habislah aku sekarang” kataku pelan. ketika melihat pria dengan tinggi kurang lebih 180cm itu berjalan menghampiriku. 

“Permisi noona, apa kau melihat pelayan delivery pizza datang kesini” katanya pria itu.

aku yang gelagapan-pun langsung membalasnya cepat “Ti.. tidak, akukan baru keluar dari dalam” kataku berusaha serelaks mungkin. tapi sayangnya tetap saja aku gelagapan dan juga nervous. 

“Hmm ne arraseo. mianhae aku, ku rasa aku salah bertanya padamu” kata pria itu. 

diapun pergi. lega rasanya. akupun batal membuang kardus pizza itu, aku takut kalo pria itu akan kembali keluar dan menyadari, akulah orang yang telah mencuri hak miliknya itu – pizza itu maksudku.

(handphoneku tiba-tiba saja berbunyi)

kulihat nama “Choi Siwon” dilayar handphoneku. dengan cepat aku mengangkat telfon itu.

“Yeobseo.. oppa” kataku manja.

“Ne, aku sudah di Korea sekarang. aku ingin menemuimu”

“Ah jinjja? ne arraseo, kita bertemu di Mouse and Rabbit Cafe aja yah”

“Okay.. see you later” aku mengakhiri pembicaraanku dengannya.

Siwon, akhirnya dia mengajakku bertemu. dia itu memang pacarku yang paling The Best Best Best! sudah tampan, kaya, pengertian pula! baiklah saatnya membersihkan diri. aku tidak mau membuat namjachinguku itu kecewa dengan penampilanku yang biasa-biasa saja. aku bahkan sudah hampir 1 stengah tahun tidak bertemu dengannya karna LDR. jadi kalian pasti taukan bagaimana meluap-luapnya rasa rinduku saat ini. hihi ^^

=== Mouse and Rabbit Cafe ===

“Mau tambah lagi?” kata pelayan itu

“Tidak terimakasih” kataku pelan. hampir satu jam aku menunggu pria super sibuk itu. aku bahkan sudah memesan minuman sampai 3x banyaknya. tapi apa? dia tidak datang juga. kesal? itu pasti. bukankah menunggu itu sangat membosankan. kangen? tentu saja. disatu sisi memang aku kangen padanya. tapi kalo sudah seperti ini keadaannya, aku jadi males duluan. huft! dasar lelaki egois.

saat aku hendak ingin kembali ke apartemen, dia datang. pria itu… oh Choi Siwon, kau tau betapa aku merindukanmu, bahkan wajahmu itu yang tampak seperti malaikat bisa merubah aku seketika yang sedari tadi kesal – karna menunggumu, menjadi bahagia tak karuan seperti ini. dia tersenyum manis, memamerkan pesona ketampanan diwajahnya dan juga lesung pipitnya. “adorable!” kataku dalam hati. kulihat tampak beberapa pengunjung disebelah kiri dan kananku memperhatikan kearah kami sekarang. aku tersenyum tipis. aku tau, mereka pasti sedang memandang kagum wajah priaku itu dan sedang membicarakan kami berdua. pesona Choi Siwon memang tidak perlu diragukan lagi. siapa yang tidak mengenalnya. pewaris tunggal perusahaan mobil Hyundai, Lotte dan entahlah itu nama perusahaannya, aku lupa. toh pasti membuat semua orang merasa penasaran bukan? 

“Kau pasti sudah lama menungguku” Siwon memulai pembicaraannya

“Ne, aku tau kau sangat sibuk, makanya aku menunggumu oppa” kataku polos

“Gomawo Sierra..” katanya seraya memelukku, membuat iri wanita lain disekelilingku.

OMG! Choi Siwon, lelaki yang aku kenal beberapa tahun lalu saat dia berkunjung kerumahku bersama dengan Ayahnya yang Super Kaya itu – Choi Antares. dia bahkan mampu membuatku tergila-gila padanya dalam waktu yang cukup singkat, yaps hanya dua minggu perkenalan kami dan tanpa basa basi dia menyatakan perasaan cintanya padaku. I’m so lucky, right??

wangi tubuh ini membuat aku melayang terbang, kalau saja dia tidak memanggilku dan melepaskan pelukkannya padaku.

“Sierra.. kau sudah melihat kampusmu? Universitas Kyunghee, itu bagus bukan”

“Ne oppa, sangat bagus. setibanya kemarin dari California aku langsung kesana, bahkan senin besok perkuliahan akan segera dimulai. i’m so glad” kataku panjang lebar.

“Lalu.. bagaimana dengan Apartemen dan juga mobil yang sudah kupesan, kau suka?” tanyanya

“Tentu saja.. itu bahkan terlalu mewah untuk orang sepertiku, yang bahkan baru pertama kali berkunjung kesini. ke Korea”

“Bagus” katanya singkat. “Aku tenang sekarang”

suasana tiba-tiba menjadi kaku. dia diam saja, tidak seceria dulu. dia hanya sibuk dengan iPad yang dibawanya. aku merasa ada yang beda dengannya.

“Kau sudah kenyang?” 

“Aku? hmm sudah oppa” 

“Baiklah, kita bisa pergi sekarang” katanya cepat

“Kemana oppa? oppa mau mengajakku jalan-jalan?” tanyaku polos

“Ani, aku akan mengantarkanmu kembali ke apartemen. masih banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan” katanya dingin, seraya menggenggam tanganku dan mencoba untuk menarikku keluar dari Cafe itu.

*jleb* hatiku sakit. sangat sakit bahkan. menunggunya selama sejam dan sekarang setelah aku bertemu dengannya baru sekitar 25 menit, dia sudah bilang ingin mengantarkanku pulang ke apartemen? jahat! bukankah itu sangat jahat? 

“Tidak perlu” bantahku cepat, sambil melepaskan tangannya. “Aku bawa mobil sendiri, kau pulang saja duluan” kataku dengan bahasa informal. dia terlihat kaget tapi masih tetap memasang wajah stay coolnya.

“Are you sure, Sierra?” katanya

“Ya! I’m sure…” ucapku dengan suara bergeming

Siwon pun menghampiriku, mengecup keningku sebelum dia pergi. bahkan dia sama skali tidak meminta maaf padaku.

“Hah! lelaki macam apa itu? datang seenaknya, pulangpun seenaknya” kataku gemetar.

pecah sudah air mataku. aku harus bagaimana?

aku merogoh kantong tasku, mencari dimana kunci mobilku, masih dengan airmata dipipi. tak ku hiraukan para pengunjung di Cafe itu, yang sedari tadi memperhatikan aku. Entahlah mungkin mereka merasa kasihan atau mungkin menertawakanku yang saat ini tampak seperti sedang mengemis cinta dari seorang namja bernama Choi Siwon.

=== Apartemen ===

aku berjalan lunglai memasukki lobby apartemenku, kulihat pria yang kutau pasti dia itu siapa – tetanggaku, yang pizzanya kucuri dengan paksa. dia terlihat seperti terburu-buru. entahlah aku tidak perduli. yang ada dibenakku saat ini. apa yang terjadi dengan Siwon? kenapa dia begitu cepat berubah?

sejak hari itu, aku tidak pernah mau mengangkat telfon atau sekedar membalas sms darinya. kurasa aku butuh waktu untuk menenangkan pikiranku sejenak

=== Universitas Kyunghee ==

sudah hampir tiga hari, sejak awal perkuliahanku dimulai. aku tak pernah bertemu dengan namja yang bernama Choi Siwon itu lagi. terakhir dia menelfonku sekitar dua hari yang lalu dan berkata “Aku akan pergi ke Macau selama beberapa hari, jadi jaga dirimu baik-baik”.

yah aku tau dia sangat sibuk, jadi jangan harap aku bisa menghabiskan waktu bersamanya berdua, layaknya dua insan yang sedang berbagi cinta dan kebahagiaan. 

kutelusuri setiap lorong dikampus ini dan masih dalam kondisi yang masih tidak ‘kece’ begini. tapi aku kembali dikagetkan dengan munculnya tiba-tiba seorang wanita dihadapanku. 

“SIERRA-SSI” seorang wanita berlari menghampiriku

“YAK! apa yang kau lakukan? kau benar-benar membuatku marah saja yah” kagetku.

“Habisnya daritadi kau diam saja” kata wanita itu membela. “kau kenapa? ada masalah?” katanya lagi.

“Ani…” kataku singkat, lalu pergi meninggalkannya yang terlihat mematung dan bingung.

“Yak! Sierra tunggu aku belum selesai bicara, aku dari kemarin menelfonmu kenapa tidak dijawab eoh?” 

“Aku sedang malas!”

“Malas? aku tak yakin kau malas. hmm aku tau kau pasti sedang ada masalah! biar kutebak pasti dengan…. OPPA” kata Hyejeong yang berteriak bahkan menjerit disampingku. 

“Yak!! yeoja pabo! bisa tidak sekali saja kau tidak berteriak ditelingaku” kataku sambil hendak pergi menjauh meninggalkan Hyejeong – Sahabatku keturunan Korea-California yang dulunya tinggal di California juga tapi kemudian lebih dulu pindah ke Korea.

akupun pergi tanpa mau memperdulikan pria yang disebutnya Oppa itu.

=== Kona Beans Cafe ===

sore ini, sepulangnya dari kampus. Hyejeong dan Lee Hyukjae – kekasih Hyejeong. mengajakku untuk sekedar hangout bersama ke Kona Beans. mereka bilang hari ini adalah hari terpenting untuk mereka. yaps tebakanmu tepat guys, HyeJae sedang merayakan hari anniversary mereka yang ke 3 tahun. sungguh bukan waktu yang singkat untuk mereka berdua. jujur aku iri! dan lebih iri lagi ketika HyeJae (sebutan yang kubuat untuk couple ini) bermesraan didepanku! sial.

“Mian aku terlambat..” kata seorang pria yang tiba-tiba duduk disampingku itu.

“Heh! kau seenaknya duduk disini memang udah dapat izin dariku?

“Memangnya kau yang punya acara?” kata Kyuhyun santai. 

(aku diam, kalah. aku tau melawannya tidak akan berdampak baik apapun untukku)

“Eh sudah-sudah jangan bertengkar. Cho Kyuhyun kenalkan ini Sierra teman Hyejeong, nah Sierra ini Cho Kyuhyun temanku” kata Hyukjae panjang lebar.

“Aku sudah kenal” kata Kyuhyun.

“Jinjja??” tanya Hyejeong.

“Ne…” kata Kyuhyun cepat. “Aku dan dia sat… aww”

“Sat apa?” tanya Hyukjae ingin tau.

“Satu kampus kan” kataku cepat.

HyeJae pun tertawa bersamaan, karna mendengar guyonanku. “Kau lucu Sierra ssi” kata Hyukjae sambil tertawa.

akupun tersenyum. kamipun menikmati pesanan kami masing-masing diselingi canda tawa. sejenak akupun mampu melupakan sosok Choi Siwon yang beberapa hari ini membuat hatiku menjadi gundah gulana.

=== Parking Area ===

“Terimakasih yah sudah mau datang” kata Hyejeong

“Ne, cheonma” kataku ringan, sambil memeluknya

“Baiklah kurasa hari ini cukup sampai disini. sekali lagi trimakasih untuk KyuRa yang sudah mau datang hari ini” kata Hyukjae

“Hah? KyuRa? apaan tuh” kata Kyuhyun

“Kyuhyun-Sierra” kata Hyukjae mantap

akupun mencibir, cih KyuRa gaada bagus-bagusnya sama skali tangkasku. masih bagusan SieWon kemana-mana kali, kataku dalam hati

“Sierra ssi mian aku tidak bisa mengantarkanmu kembali ke apartemen, gppkan?” kata Hyukjae penuh sesal

“Ne, gwenchana.. Aku bisa naik taksi kok” kataku santai. yah memang aku sedang malas akhir-akhir ini membawa mobil itu – mobil yang dibeli oleh siwon ke kampus, jadi sudah hampir 3 hari belakangan ini aku pergi dan pulang dijemput sama HyeJae

“Aku yang akan mengantarkannya pulang” kata Kyu tiba-tiba menyelak pembicaraan

“Hyukjae kau pulang saja duluan, aku yang akan mengantarkan gadis ini ke apartemennya, kebetulan kami searah” Kyu menambahkan.

“Jinjja? wah gomawoyo Kyuhyun ssi” kata Hyojeong lega.

***

“Byee..” HyeJae melambaikan tangannya dari dalam mobil. mereka pun pergi. tinggal aku dan Kyuhyun yang ada disini.

“Cepat masuk, mau bareng tidak?” katanya dari dalam mobil.

Akupun melangkah malas kedalam mobilnya. kulihat ada beberapa orang wanita yang memperhatikan kearah kami. Yups mereka pasti sangat iri, ketika idolanya – Cho Kyuhyun (Member KRY) ini berjalan dengan seorang wanita. bodo amatlah! tangkasku. 

=== Apartemen ===

“Gomawo Kyuhyun ssi” kataku setelah tiba di apartemen.

“Ne..” katanya singkat.

harus kuakui Kyuhyun itu baik juga. walaupun kadang-kadang sikap evilnya itu mampu membuatku jadi mendadak gila. tapi it’s okay! dengan adanya dia disini – tinggal di apartemen yang sama denganku. aku jadi merasa sedikit tenang. aku tidak perlu merasa takut dan sendirian. Thanks Kyuhyun.

***

“Morning Sierra…” kata pria yang memiliki tinggi 185cm itu.

“Op.. oppa! kau sudah kembali? ba.. bagaimana kau bisa masuk?” tanyaku gelagapan.

“Tentu saja bisa! apartemen ini kan aku yang pilihkan karna disuruh eommamu. jadi aku juga tau passwordnya” 

“What? kau ta.. tau passwordnya!” pikiranku mulai berpikiran yang macam-macam.

“Wae??? btw knapa kau akhir-akhir ini sulit dihubungi”

“Oh A.. ani gwenchana. masalah sulit dihubungi itu, mian aku sedang sibuk” kataku ragu.

diapun mengerti, lalu tersenyum sambil mencium keningku dan menarik tanganku untuk cepat bangun.

“Ayo bangun! sudah siang, aku mau mengajakmu jalan-jalan” katanya sumringah.

aku masih bingung. ada apa dengannya? kemarin dia benar-benar sangat menyebalkan, tapi sekarang? dia berubah 180 derajat.

“Tunggu disini, aku bersiap-siap dulu sebentar”

***

“Kajja!” kata Siwon bersemangat.

sebelum pergi kulihat kearah kamar nomor “681” itu, tampak begitu sepi sekali. sejak kemarin aku sudah tidak melihatnya, entahlah. aku tidak tau dia kemana.

“Ayo Sierra” kata Siwon mengagetkanku. aku mengangguk.

***

“Arrived…” katanya.

aku masih memandang kagum sekitarku, tidak percaya.

“AHH JEJUDO!! oppa.. gomawoyo” kataku bahagia sambil memeluknya. diapun membalas pelukanku. tubuhnya begitu hangat. precious moment!

sambil menikmati keindahan Jejudo – pulau penuh cinta ini. aku merasakan kebahagiaanku yang benar-benar sempurna. terlebih karna ada dia disini, Choi Siwon – namjachingu ku. Siwon pun mengajakku duduk diantara hamparan pasir putih dipulau sejuk nan indah ini sembari menikmati desiran ombak dan angin sejuk yang seakan turut berbahagia. aku berjanji, hari ini akan terukir jelas di memoryku, Memories.

 ***

“Aku pulang yah. kau hati-hati” kata Siwon.

“Trimakasih untuk hari ini oppa” dia mengangguk. 

“Aku pergi, bye” kata Siwon sambil melajukan mobil audinya dengan cepat.

akupun melangkah menuju lobby dan ketika aku sampai didepan kamar apartemenku, betapa kagetnya aku melihat Kyuhyun dengan tampang pucatnya berjalan sambil memegangi kepalanya. 

“Kyuhyun ssi gwenchana?” tanyaku khawatir.

“Ne” katanya tertatih. “Kau bohong” kataku sambil mengajaknya masuk ke apartemenku.

“Ka.. kau mau apa?” tanyanya.

“Kau bisa pingsan kalau kau..” dan Kyuhyun pun pingsan tepat saat aku membaringkannya di tempat tidurku.

“Kondisinya sangat payah” kata dokter Lee yang kutelfon beberapa jam lalu. “Dia punya penyakit magh yang akut, tapi kenapa bisa-bisanya dia tidak makan apapun seharian ini” katanya heran.

“Magh?” kataku penuh kecemasan, dokter Lee mengangguk.

“Kau harus memperhatikan pola makannya yang tidak beraturan itu noona” 

“Schedule nya yang padat membuatnya kehilangan banyak tenaga, oleh sebab itu dia harus mendapat banyak asupan gizi dan protein” dokter Lee menambahkan. aku mengangguk tanda mengerti.

“Baiklah dokter, aku akan mengawasi pola makannya. trimakasih untuk waktunya” seraya mengantarkan dokter Lee itu keluar rumah.

Tiba-tiba aku jadi merasa bersalah. soal Kyuhyun dan pizza itu.

** Kyuhyun POV **

pusing! rasanya sangat pusing. kupegang kepalaku, ah perutku terasa sangat perih sekarang. kubuka kan mataku melihat kesekitar. dimana aku? ini bukan apartemenku. dan betapa terkejutnya aku ketika seorang gadis yang kukenali wajahnya itu, sedang tidur disofa tepat disamping tempat tidur ini.

akupun merintih “pusing…” dan suara rintihanku ini rupanya membangunkan tidurnya.

“Oppa… kau sudah bangun?” katanya.

“Ne..” hah apa katanya tadi? oppa?

“Aku akan membuatkan bubur untukmu. tunggu disini, jangan kemana-mana” kata gadis itu seraya pergi menuju ke dapur.

akupun tertidur lemas, sembari memaksakan mataku untuk tertutup akibat cahaya sinar matahari yang membuat mataku ini menjadi sakit. dia datang, gadis itu. dilihat dari sisi manapun dia bukan gadis yang biasa. dia tidak begitu cantik, namun dia cukup manis. yah walau aku tau kalau sebenarnya dia sudah memiliki kekasih. Choi Siwon namanya, ‘businessman’ kaya raya itu.

“Ayo bangun, kau harus makan” katanya sambil membawakan ku susu dan juga mangkok berisi bubur.

akupun bangun sambil memegangi kepalaku yang masih sakit, dibantu olehnya juga.

“Buka mulutmu” katanya.

“Aku bisa sendiri” kataku.

“Tidak! kau harus istirahat total, itu kata dokter Lee semalam” katanya memaksa.

 aku menurut. dia menyuapkan sedikit demi sedikit bubur itu ke mulutku. gadis ini rupanya baik juga yah. dia bahkan terlihat seperti sosok figur seorang ibu, ibu yang aku rindukan keberadaannya saat ini. namun sayang dia sudah pergi untuk selama-lamanya, akibat penyakit yang dideritanya.

“Kau mirip seperti ibuku” kata-kata itu keluar dari mulutku tiba-tiba

“Mwo??” katanya bingung, namun kemudian dia tersenyum kecil tanda mengerti. manis sekali

“Seharusnya yang merawatmu bukan aku tau, tapi ibumu” katanya sedikit menggoda

“Ibuku… dia sudah meninggal” kataku pelan

bisa kulihat mukanya sedikit menegang sekarang. 

“Mianhae.. oppa, aku tidak tau” katanya penuh sesal.

“Gwenchana.. jangan merasa bersalah” kataku. dia mengangguk.

“Aku akan kembali ke apartemenku, setelah bubur ini habis.. btw trimakasih untuk semuanya.. dan tetaplah memanggilku dengan sebutan itu”

sepertinya dia mengerti maksud dari kata-kataku barusan.

sebelum aku pulang kuberikan nomor handphoneku padanya. “Kurasa suatu saat kau akan membutuhkan ini, ambilah”. dengan ragu-ragu dia menerimanya sambil mengucapkan ‘Terimakasih’.

oh sungguh! gadis ini.. bahkan dia tidak memandangku sama sekali sebagai seorang Idol Cho Kyuhyun – penyanyi terkenal. dia lebih menganggapku sebagai seorang namja yang biasa saja, namun entah kenapa aku menyukai sikapnya itu.

** Kyuhyun POV End **

(beberapa hari kemudian)

kulihat ada pesan masuk dan itu dari Cho Kyuhyun.

– – – – – – – – – – – – –

From: Cho Kyuhyun

Hi Sierra, apa kau baik-baik saja? aku sedang berada di Jepang sekarang. tolong awasi apartemenku yah. kalo sampai terjadi apa-apa kau adalah orang pertama yang akan aku salahkan. haha ngomong-ngomong kau mau oleh-oleh apa, tetanggaku?

– – – – – – – – – – – – –

Reply Message: Me

Yak! kau Cho Kyuhyun, kenapa kau pergi tidak bilang-bilang? haha aku tidak akan menjaga apartemenmu itu, karna dia tidak akan lari kemana-mana ^^

ngomong-ngomong sukses yah untuk konser KRY mu di Jepang. untuk oleh-olehnya yah?? kurasa cukup ajak member KRY (Yesung dan juga Ryeowook) berkunjung kerumahku. 

aku tersenyum. hihi ternyata Cho Kyuhyun lucu juga yah, namun tawaku tertahan sejenak ketika terdengar ketukan pintu didepan apartemenku

ting nong.. ting nong.. “Sierra ssi.. Sierra ssi apa kau didalam?” kata Hyejeong

“Waitt” kataku. “Tumben kau kesini” tanyaku ketika pintunya terbuka

“Ada hal penting yang ingin kubicarakan, ini penting” katanya

akupun memberikan sedikit jarak, agar dia dapat masuk kedalam

“What happen?” kataku tak mau berbasa basi

dia menarik nafas panjang, sebelum akhirnya berbicara “Aku tau kau akan kaget setelah mendengar hal ini.. tapi…” Hyejeong menahan kata-katanya itu

“Tapi apa?” kataku ingin tahu

“Aku.. aku melihat Siwon dengan seorang wanita, kemarin” kata Hyejeong

“HAH!!!” kataku kaget. “ani.. ani.. ini tidak mungkin, kau mungkin salah lihat orang, Hye. Siwon oppa sedang tidak ada di Korea sekarang” kataku lagi. 

“Aku serius Sierra ssi. aku tidak mungkin berbohong. aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri saat aku sedang dinner bersama dengan Hyukjae semalam. aku bersumpah! Siwon dan wanita itu sangat mesra sekali” Hyejeong memberikan penekanan pada kata ‘serius’, ‘tidak mungkin berbohong’, ‘bersumpah’ dan juga ‘mesra’. aku menggeleng, tetap saja aku tidak mau percaya. 

kuakui mungkin hubunganku dengan Siwon memang terkadang suka buruk. tapi bukan berarti Hyejeong bisa berbicara seenaknya begitu. aku tau itu haknya, tapi tetap saja ‘AKU TIDAK SUKA’.

 “Hyejeong, aku tau kau sahabatku dan aku juga tau kalau kau sangat menyayangiku. tapi kau tidak pantas berbicara seperti itu padaku. apalagi dengan memojokkan Siwon oppa! memangnya kau punya bukti eoh???” kataku dengan nada meninggi.

“Ya! aku tau, kau pasti tidak akan mempercayai hal ini, terlebih karna aku tidak memiliki bukti otentik apapun. tapi terserah, kau mau percaya atau tidak, itu hakmu. aku hanya kasihan melihatmu yang selama ini terus menerus dibohongi olehnya” Hyejeong tampak begitu tegas sekarang. kudengar nada bicaranya pun semakin meninggi.

“Aku akan kembali, untuk membawa cukup bukti yang kuat.. kau tenang saja” diapun pergi.

Aku terjatuh kelantai. bukan hanya hatiku yang hancur sekarang. tapi kakiku juga. airmataku berjatuhan, mengalir deras. 

kuambil handphoneku mencoba untuk menghubungi seseorang, walau aku tidak tau apakah dia bisa membantuku saat ini atau tidak. namun yang pasti aku sangat membutuhkannya sekarang.

“Yeoboseo…” kudengar suara dari ujung telfon itu menjawabnya 

“Ne, oppa aku membutuhkanmu sekarang” aku menutup telfonnya masih tetap dengan linangan airmata dipipiku ini.

::: TO BE CONTINUE :::

NOTE: jangan lupa commentnya yah, dan tunggu part duanya 😀